Kau di Sana

Kau di Sana

Malam menyapu mataku untuk tetap terjaga
Membiarkanku berada satu tempat yang membawaku terbang
Alunan melody melengkapi kebersamaanku
Milliyar bintang mengizinkanku mengukir namamu
Tak terlihat memang namun telah tersimpan

Angin menerpa tubuhku bak amarah "ini tlah malam"
Tak ku hiraukan hinggaku tak beranjak pergi
Kujaga nostalgiaku hingga ku merasa "sampai sini"
Semakin ku jaga paragraf masa itu tersusun kembali di memoriku
Aku pernah bersamanya

Tak ku dengar kau kembali untuk menyapaku
Hanya berkata "Hai, Hello, dan apa pun itu"
Harapan memang ada, tapi entah waktu akan tiba
Bukan ku tak ingin memulai, tapi seringkali kau tak hiraukan

Jarak memang memisahkan kita
Waktu tak mungkin diputar
Berjumpa?
entah kapan
Berharap kau membuka hatimu, bukan untuk kembali hanya sekedar memaafkanku



Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANDA-TANDA KIAMAT BESAR (KUBRA) DAN KECIL (SUGHRA)

Sistem Koordinasi Pada Manusia

Sejarah Bendungan Waringin Sapta